Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2017

Masa Depan Palestina

Gambar
Pernyataan Presiden Amerika Serikat Donald Trump terkait Yerussalem pada akhirnya menuai reaksi dari berbagai belahan dunia. Pengakuan Amerika atas Yerussalem sebagai ibukota Israel menimbulkan kegaduhan dan menuai banyak kecaman. Dalam Sidang Dewan kKeamanan PBB, Amerika Serikat bahkan ngotot menggunakan hak vetonya saat 14 dari 15 negara menolak pengakuan Amerika atas ibukota Israel.  Meskipun Amerika mengancam akan memberikan sanksi ekonomi terhadap negara-negara yang berseberangan, namun dalam sidang darurat Majelis Umum PBB pada 21 Desember 2017, justru 128 negara menentang Amerika, dan hanya 9 negara yang mendukung. Walaupun keputusan sidang ini tidak mengikat, hal ini tentunya menjadi tamparan keras bagi Amerika Serikat. Akar konflik Israel dan Palestina diawali oleh deklarasi Balfour pada 2 November 1917. Isi deklarasi ini adalah Inggris akan mengupayakan Palestina sebagai tuan rumah bagi bangsa Yahudi, tapi dengan jaminan tidak akan mengganggu hak keagamaan dan sipil warga

Pemuda Di Satu Abad Indonesia

Gambar
     Satu abad Indonesia adalah momentum emas untuk melihat pencapaian bangsa Indonesia. Perjalanan satu abad sebuah Negara tentunya sangat dipengaruhi oleh berbagai fondasi yang dibangun serta perkembangan situasi yang terjadi hari ini. Kemajuan teknologi, perubahan kondisi geopolitik, pengaruh globalisasi dan perkembangan kualitas SDM tentunya sangat menentukan bagaimana kondisi Indonesia di tahun 2045, beserta peluang dan tantangannya yang mungkin lahir. Dalam hal ini, pemuda sebagai generasi penerus tentunya memiliki peran yang sangat krusial dalam menentukan arah Indonesia di ulang tahun emasnya.       Indonesia di satu abad kemerdekaannya telah coba dirumuskan dalam skenario Indonesia 2045. Istilah skenario Indonesia 2045 lahir dari hasil riset lemhannas RI yang diketuai Panutan S Sulendrakusuma. Menurut panutan, Skenario adalah kisah tentang apa yang mungkin terjadi di masa depan. Skenario dibentuk bukan hanya untuk lebih memahami masa depan, melainkan lebih dari itu, yaitu unt

Sertifikasi penceramah, perlukah?

Di awal tahun lalu wacana mengenai sertifikasi penceramah pernah digaungkan oleh kemenag. Namun muncul penolakan dan cacian dari beberapa kelompok. Memang waktunya kurang tepat, sebab masih dalam momen pilkada dan masyarakat masih sensitif dengan upaya-upaya yang dianggap menyinggung agama.  Tapi mari kita coba fikirkan lagi wacana tersebut hari ini. Coba kita cermati fenomena penceramah yang ada hari ini dan mari kita jawab dengan jujur, ada berapa banyak yang tiba-tiba jadi penceramah instan. Sekolah tidak jelas dimana, mondok tidak jelas dimana, tiba-tiba sudah mengaku ustadz. Orang-orang sejenis itu juga tidak bisa sepenuhnya disalahkan. Sebab masyarakat kita juga terkadang latah. Ada yang tampilannya sedikit menarik, sedikit-sedikit teriak takbir dan sedikit-sedikit mengkafirkan orang, itu sudah ramai-ramai dipanggil ustadz.  Lucunya adalah, untuk pendidikan dunia kita begitu selektif mencari guru. Untuk guru pendidikan dasar dan menengah minimal harus sarjana, untuk menjadi dose