Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2009

PEMBELAJARAN MATEMATIKA YANG DEMOKRATIS

BAB I PENDAHULUAN A.latar Belakang Prestasi belajar matematika mengkhawatirkan bahkan mungkin lebih rendah dibanding dengan mata pelajaran lainnya. Beberapa peserta didik tidak menyukai matematika karena matematika penuh dengan hitungan dan miskin komunikasi. Beberapa pelajar juga berpikir bahwa matematika pelajaran yang membosankan, karena penuh rumus dan miskin nilai moral. Beberapa ahli matematika mensinyalir bahwa kelemahan matematika pada peserta didik tersebut muncul karena pelajaran matematika di sekolah ditakuti bahkan dibenci oleh peserta didik. Banyak faktor yang menyebabkan matematika dianggap pelajaran sulit, diantaranya adalah karakteristik materi matematika yang bersifat abstrak, logis, sistematis, penuh dengan lambang - lambang dan rumus yang membingungkan. Selain itu pengalaman belajar matematika dengan guru yang tidak menyenangkan, suka marah (galak), yang membingungkan, hanya senang memberi tugas tanpa ada umpan baliknya, turut membentuk sikap negatif peserta di

matematika sekolah dan analisis kurikulum

BAB I PENDAHULUAN 1.Latar Belakang Matematika memang sudah sejak lama menjadi momok yang menakutkan di masyarakat. Mereka tidak menyadari bahwa ke depannya matematika menjadi hal yang sangat penting. Dalam mempelajari matematika, hal yang sangat mendasar adalah harus ‘suka’, jika awalnya sudah ‘benci’ maka tidak akan ada dorongan untuk mempelajarinya. Menganalisis kurikulum merupakan salah satu kegiatan yang perlu dilakukan oleh seorang guru/calon guru, karena kurikulum merupakan acuan pokok yang harus dikaji oleh para guru untuk merencanakan, melaksanakan,dan menindaklanjuti pembelajaran mata pelajaran yang dibinanya ..Pada tahun akademik 2006/2007, sebagian sekolah sudah memulai pelaksanaan ’Kurikulum 2006’ atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Kurikulum ini hanya berisikan standar isi (apa yang harus dipelajari) dan standar kompentensi lulusan (tujuan yang ingin dicapai) sedangkan indikator diberikan kebebasa