berbicara mengenai tokoh perempuan indonesia pasti ingatan kita
langsung merujuk pada sosok kartini (1879-1904). Kartini dianggap
sebagai simbol perempuan indonesia yang memiliki pemikiran maju di
zamannya karna berfikir untuk membebaskan perempuan dari kebodohan dan
ketidakberdayaan. pendidikan yang didapat oleh perempuan-perempuan
dewasa ini pun di klaim merupakan hasil jerih payah kartini. faktanya,
surat-surat kartini baru dibukukan pada tahun 1911 di belanda.
diterjemahkan dalam bahasa indonesia tahun 1922. perempuan masa kini
yang berprestasi selalu dilekatkan sebagai kartini muda. sementara
perempuan masa lalu dilekatkan dengan stereotipe yang tidak berdaya dan
tidak berpemikiran maju.
benarkah demikian?
pada masa indonesia masih terpencar dalam bentuk kerajaan-kerajaan,
sesungguhnya juga telah muncul tokoh-tokoh perempuan hebat dizamannya.
tidak dapat dinafikan bahwa di minangkabau dulu pernah dipimpin oleh
seorang bundo kanduang. Aceh pernah dipimpin oleh ratu paling cemerlang
dizamannya yaitu ratu safiatuddin. pada masa ratu safiatuddin ini ilmu
pengetahuan dan institusi pendidikan berkembang pesat di aceh. Kerajaan
majapahit, pernah dipimpin oleh seorang ratu tribuwana tungga dewi yang
mampu membesarkan dan meluaskan kerajaan majapahit dengan mahapatih
dimasa pemerintahannya yang sangat terkenal, Gadjah Mada.
pernahkah mendengar nama Siti Aisyah We Tenriolle? dia adalah ratu di
kerajaan Tanette (sekarang dikenal dengan Barru) sebuah kerajaan di
sulawesi selatan. We tenriolle adalah seorang ratu yang berhasil
memimpin kerajaannya selama lebih dari 50 tahun (1855-1910), sebuah
prestasi luar biasa bagi seorang perempuan bisa mempertahankan kekuasaan
selama itu. We tenriolle juga adalah penyelamat sastra bugis. Dia
menerjemahkan epos terpanjang didunia La Galigo dan memperkenalkannya
kepada orang-orang barat. di masa pemerintahannya juga we tenriolle
mendirikan sekolah rakyat yang menerima siswa laki-laki dan perempuan
tanpa perbedaan.
Selain para pemimpin kerajaan, kita masih punya tokoh-tokoh
pergerakan perempuan yang mungkin mulai kabur dari sejarah. Cut Nyak
Dien, pemimpin perlawanan rakyat aceh yang berhasil membuat belanda
kalang kabut. laksamana malahayati, panglima perang perempuan pertama
yang sangat ditakuti oleh kaum penjajah. Di Maluku kita mengenal Martha
christina Tiahahu, seorang perempuan yang ikut bergerilya mengobarkan
semangat perlawanan terhadap penjajah walau harus mengakhiri
perjuangannya di usia yang masih sangat muda, 17 tahun.
perlawanan terhadap belanda juga dikobarkan oleh siti manggopoh di
minangkabau lewat perang belasting (pajak uang). siti manggopoh
melakukan perlawanan terhadap belanda yang menerapkan belasting kepada
rakyat minangkabau padahal itu bertentangan dengan peraturan adat. di
padang panjang, ada rahmah el yunusiah, seorang tokoh pembaharu
pendidikan islam yang mendirikan sekolah diniyah putri padang panjang
saat usianya baru 23 tahun (1923).
di jawa barat, ada dewi sartika tokoh perintis pendidikan perempuan.
pada tahun 1902 dia menjadikan ruangan dirumahnya untuk mengajarkan
perempuan-perempuan sunda beragam keterampilan. tahun 1904 dewi sartika
resmi membuka sakola istri (sekolah perempuan) pertama se-hindia
belanda. Rohana kudus, perempuan minang yang lahir tahun 1884 se zaman
dengan kartini juga tidak kalah sumbangsihnya terhadap negeri ini.
rohana kudus adalah jurnalis perempuan pertama di Indonesia. tahun 1911
rohana kudus mendirikan sekolah kerajinan amal setia di koto gadang,
setelah itu dia juga mendirikan rohana school di bukittinggi. rohana
kudus juga melakukan gerakan melalui tulisan di koran-koran yang ia
terbitkan sendiri. rohana kudus tercatat mendirikan koran sunting melayu
(surat kabar perempuan pertama), wanita bergerak, cahaya sumatra dan
koran lainnya. rohana kudus termasuk perempuan yang ditakutibelanda
karna ketajaman tulisan-tulisan yang dia publikasikan..
Indonesia sesungguhnya memiliki banyak tokoh perempuan yang
berfikiran maju. maka stereotipe tentang semua perempuan indonesia di
masa lalu ada dalam ketertindasan sebenarnya dapat dipatahkan ketika
kita mau melihat kembali sejarah perjalanan bangsa ini. tidak dapat
dinafikan juga bahwa ada perempuan yang mengalami penindasan. namun
menggeneralisir ketertindasan perempuan indonesia seolah mengaburkan
sejarah dimana ada perempuan-perempuan indonesia yang justru sangat
dihormati bahkan diperhitungkan oleh penjuru dunia ketika mereka
bersikap. Berbangga-hatilah menjadi perempuan Indonesia, dan mari
lanjutkan perjuangan mereka
0 komentar:
Posting Komentar