Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2016

Uang Jemputan Dan Uang Hilang Dalam Adat Pariaman

Setiap kali saya memperkenalkan diri sebagai orang pariaman, orang-orang biasanya langsung mengatakan "owh yang laki-lakinya dibeli itu ya?”. Kadang saya mau ketawa, kadang juga miris mendengar persepsi negatif terhadap adat di negeri kami. Kebetulan dulu pada tahun 2010 saya pernah menulis paper singkat mengenai budaya "Uang jemputan dan uang hilang" tersebut. Mungkin saja pemahaman yang saya dapat dari literatur yang saya baca serta wawancara terhadap tokoh adat dulu bisa sedikit mencerahkan. Pertama, ada perbedaan mendasar antara uang hilang dan uang jemputan walaupun di akhir-akhir ini sering dipersepsikan sama. Tidak diketahui pasti kapan tradisi uang jemputan ini hadir. Uang jemputan adalah bentuk penghargaan terhadap laki-laki pariaman dan juga bentuk "kompensasi" secara halus kepada keluarga laki-laki. Uang jemputan adalah bentuk kebanggaan dan simbol harapan yang besar dari keluarga perempuan terhadap calon menantunya. Karena seperti diketahui bersa

hari kartini (2)

Ada yg bilang, pejuang selain kartini tdk terlalu cemerlang karna hanya berjuang secara fisik, tidak berjuang di literasi.. 😩 😩 😩 😩 😩 😩 Surat2 kartini baru dibukukan di belanda tahun 1911, sebelas tahun kemudian baru di cetak dalam bahasa indonesia (1922) Tahukah anda,, Tahun 1908, aisyah we tenriolle, ratu kerajaan tanete (kini barru, sulsel) telah mendirikan sekolah modern di wilayahnya,, Ahli sastra yg menerjemahkan epos terpanjang di dunia, la galigo hingga popularitasnya sampai ke dataran eropa Tahun 1911, rohana kudus mendirikan sekolah kerajinan amal setia, dilanjutkan kemudian dg pendirian rohana school,, Tahun 1912, rohana kudus mendirikan surat kabar sunting melayu, dilanjutkan dengan surat kabar lainnya.. ide-ide pergerakan ia kobarkan lewat tulisan2 nya Rahmah el yunussiyah, guru besar wanita pertama dari al-Azhar pendiri sekolah diniyah putri padang panjang, saat usianya baru 23 tahun Dewi sartika, tidak sekedar berwacana ttg pendidikan perempuan tp

hari kartini (1)

Penyebutan hari "kartini" terkesan men"kartini"kan perempuan indonesia.. Padahal tdk semua tertindas dan tdk berdaya seperti kartini.. Di jawa pernah ada ratu tribuana tungga dewi, Aceh punya ratu safiatuddin, Minang pernah dipimpin bundo kanduang.. laksamana perang perempuan yg paling ditakuti, laksamana malahayati Rahmah el yunusiah, kongkret mendirikan diniyah putri padang panjang.. Dewi sartika, perintis pendidikan perempuan lewat sekolah kautamaan istri Rohana kudus, pendiri sekolah kerajinan amal setia dan rohana school serta jurnalis yg menerbitkan sendiri koran sunting melayu, wanita bergerak, radio, dan cahaya sumatera Cut nyak dien, pejuang wanita tangguh yg strateginya bikin penjajah kalang kabut We tenriolle, ahli sastra, pengarang epos la galigo, pendiri sekolah pertama di tanette Dll... Dan mereka semua tenggelam oleh perempuan penakut yg cuma berani ngirim surat.. 😂 😂 😂 😂 Jadi sarannya jadikan hari perempuan nasional saja..

KAMPANYE DONAL TRUMP DAN MUATAN RASIS SERTA ISLAMOPHOBIA

A.     PENDAHULUAN Donal trump merupakan bakal calon presiden amerika serikat yang berasal dari partai republic. Tentunya hal yang lumrah apabila seorang bakal calon presiden berusaha menarik perhatian dan dukungan konstituennya dengan melakukan kampanye. Kampanye-kampanye ini dapat dilakukan dengan berbagai macam cara, mulai dari memanfaatkan social media, iklan di media public ataupun melakukan kampanye lewat orasi terbuka dihadapan orang-orang yang menjadi pendukungnya. Sebagai calon presiden, membangun personal branding menjadi sangat penting. Karna simpati masyarakat akan terbangun saat seorang calon pemimpin mampu memoles personal brandingnya dengan baik. Saat simpati masyarakat terbentuk, disanalah dukungan terhadap calon pemimpin tadi akan mengalir serta pada akhirnya besarnya dukungan tersebutlah yang menentukan sampai atau tidaknya calon pemimpin tadi berada di posisi puncak. Oleh sebab itu, keberadaaan kampanye khususnya kampanye dalam bentuk orasi politik sangat

Konflik Dan Kekerasan Di Papua ; Akar Masalah Dan Strategi Penyelesaiannya

       Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk yang cukup besar dan sangat beragam. Dengan jumlah penduduk yang lebih dari 250 juta jiwa, ratusan suku dan bahasa serta beragamnya agama yang di anut makin menegaskan kekayaan indonesia selain kekayaan sumber daya alamnya. Berbeda dengan negara-negara lain yang hanya mempunyai satu atau dua suku saja di negaranya, Indonesia justru menarik karna mampu menyatukan beragam etnis, bahasa, budaya, dan agama dalam sebuah bingkai negara kesatuan republik Indonesia. Beragamnya latar belakang warga negara indonesia di satu sisi tentunya sangat membanggakan. Namun disisi lain keberagaman juga menjadi potensi yang menimbulkan gesekan antar kelompok-kelompok yang berbeda. Perbedaan pemahaman, kultur dan perspektif masyarakat sangat memungkinkan terjadinya hal-hal yang memicu konflik. Seringkali gejala-gejala dan potensi konflik tidak disadari hingga ia meletus menjadi kekerasan yang menimbulkan kerugian pada sekelompok orang. Konflik ba