Sertifikasi penceramah, perlukah?
Di awal tahun lalu wacana mengenai sertifikasi penceramah pernah digaungkan oleh kemenag. Namun muncul penolakan dan cacian dari beberapa kelompok. Memang waktunya kurang tepat, sebab masih dalam momen pilkada dan masyarakat masih sensitif dengan upaya-upaya yang dianggap menyinggung agama. Tapi mari kita coba fikirkan lagi wacana tersebut hari ini. Coba kita cermati fenomena penceramah yang ada hari ini dan mari kita jawab dengan jujur, ada berapa banyak yang tiba-tiba jadi penceramah instan. Sekolah tidak jelas dimana, mondok tidak jelas dimana, tiba-tiba sudah mengaku ustadz. Orang-orang sejenis itu juga tidak bisa sepenuhnya disalahkan. Sebab masyarakat kita juga terkadang latah. Ada yang tampilannya sedikit menarik, sedikit-sedikit teriak takbir dan sedikit-sedikit mengkafirkan orang, itu sudah ramai-ramai dipanggil ustadz. Lucunya adalah, untuk pendidikan dunia kita begitu selektif mencari guru. Untuk guru pendidikan dasar dan menengah minimal harus sarjana, untuk menjadi dose