Puisi
itu bahasa hati
Ia tak kan difahami oleh hati yang telah mati
Tak juga difahami oleh hati yang iri dan pendengki
Ia tak kan difahami oleh hati yang telah mati
Tak juga difahami oleh hati yang iri dan pendengki
Puisi
itu bahasa jiwa
Tak akan difahami pendusta
Yang suka memutarbalikkan fakta
Karna ia tak sekedar olahan rasa
Ia menyimpan lautan makna
Tak akan difahami pendusta
Yang suka memutarbalikkan fakta
Karna ia tak sekedar olahan rasa
Ia menyimpan lautan makna
Puisi
itu bahasa kalbu
Yang dikirim lewat alunan buluh perindu
Merantai waktu, mengikatku
Tepat didepan hitam bola matamu
Aku terpaku kelu..
Kau pun begitu..
Dan kita sama-sama tahu..
Yang dikirim lewat alunan buluh perindu
Merantai waktu, mengikatku
Tepat didepan hitam bola matamu
Aku terpaku kelu..
Kau pun begitu..
Dan kita sama-sama tahu..
Jakarta,
14 maret 2016
0 komentar:
Posting Komentar